Cara Menggunakan Viscometer Brookfield
Petunjuk Pengukuran Viskositas Menggunakan Viscometer Brookfield Dengan Benar
Cara menggunakan Viscometer Brookfield – Dalam artikel ini akan kami menjelaskan bagaimana prosedur dan cara pengukuran viskositas Menggunakan Viscometer Brookfield dengan benar sesuai dengan panduan Instruction Manual yang diberikan oleh Brookfied. Kami telah berpengalaman lebih dari 15 tahun dalam penjualan produk-produk Viscometer Brookfield. Selain Viscometer, Brookfield juga memproduksi Texture Analyzer dan Powder Flow Tester. Kami akan menjelaskan secara lengkap dan bertahap definisi viskositas, macam-macam viscometer yang digunakan oleh industri, cara mengukur viskositas yang benar termasuk cara melakukan kalibrasi viscometer Brookfield.
Viscometer Brookfield DV2T – Programmable Touch Screen Viscometer
Jika ada pengguna produk Brookfield yang ingin diskusi/konsultasi kami persilahkan untuk menghubungi 0818-822-488. Artikel ini juga dapat Anda download melalui link berikut :
“Panduan Pengukuran Viskositas Menggunakan Viscometer Brookfield”
Daftar Isi :
Mengapa Mengukur Viskositas
Definisi Viskositas
Jenis-jenis Viscometer
Prinsip Kerja Viscometer Brookfield
Cairan Newtonian vs Non Newtonian
Mengenal Viscometer Brookfield
Panduan Memilih Viscometer
Mengapa Memilih Viscometer Brookfield
Panduan Cara Menggunakan Viscometer Brookfield
Variabel Hasil Pengukuran Viskositas
Viskositas Semu vs Viskositas Absolute
Prosedur Kalibrasi Viscometer Brookfield
Preventive and Maintenance Viscometer Brookfield
Mengapa Harus Mengukur Viskositas ?
Di dalam industri manufaktur bahan cairan memegang peranan sangat penting, mulai dari bahan mentah, proses produksi, hingga berupa barang jadi. Salah satu faktor yang mempengaruhi mutu produk cairan adalah tingkat kekentalan atau viskositasnya, selain faktor-faktor lainnya semisal : kandungan gizi, warna, aroma, rasa, tekstur, tingkat pH, serta kandungan unsur yang lain. Oleh karena itu tingkat kekentalan atau viskositas cairan sangat penting untuk diukur agar mendapatkan hasil produksi yang konsisten mutunya.Dalam artikel ini akn kami jelaskan bagaimana cara menggunakan viscometer Brookfield dengan benar
Pengukuran viskositas dapat dimulai dari bahan mentah, proses formulasi, proses produksi hingga proses pengawasan Mutu produk jadi untuk memastikan tingkat viskositas sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Para produsen barang cair baik itu berupa : Makanan, Minuman, Kosmetik, Farmasi, Cat, Coating, Tinta, Polymer, Asphalt, Detergent, Resin, Lem, dsb. tentu tidak ingin mengecewakan pelanggan karena viskositasnya tidak konsisten. Beberapa contoh aplikasi pengukuran viskositas cairan untuk keperluan industri dapat Anda download di : contoh-contoh aplikasi viscometer.
Kami juga menyediakan alat ukur ph meter dan berbagai macam alat uji kualitas air di Distributor Hanna Instruments.
Tulisan ini kami buat untuk memberikan panduan lengkap cara menggunakan viscometer Brookfield tentang pengukuran viskositas fluida/cairan khususnya dengan menggunakan methode Spindle berputar (Rotational Viscometer), sekaligus sebagai pelengkap materi Training, Diskusi, Presentasi kami kepada para pengguna Viscometer Brookfield. Banyak pemakai viscometer yang kami temui memiliki pemahaman yang kurang tepat tentang pengukuran viskositas yang benar.
Jika Anda sebagai pemakai Viscometer memiliki pertanyaan-pertanyaan seperti berikut ini, berarti Artikel ini penting untuk Anda baca.
- Bagaimana memilih Viscometer yang tepat untuk kebutuhan Anda
- Bagaimana cara memilih Spindle dan RPM menggunakan Viscometer Brookfield
- Mengenal cairan jenis Newtonian dan Non-Newtonian. Mengapa nilai viskositas sample berubah jika diukur dengan Spindle atau RPM (Shear Rate) yang berbeda. Nilai viskositas mana yang benar ?
- Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi nilai pengukuran Viskositas.
- dsb.
Sudah kita ketahui bersama bahwa Alat untuk mengukur kekentalan cairan atau Fluida disebut Viscometer atau Viskometer. Beberapa orang juga menamakannya dengan Viskosimeter, ada pula yang menyebut Viscotester. Untuk menyamakan bahasa kita sebut saja Viscometer.
Selain Viscometer, Brookfield Ametek juga memproduksi : Texture Analyzer dan Powder Flow Tester.
Mengenal Berbagai Jenis Viscometer
Terdapat banyak jenis Viscometer dilihat dari cara/prinsip kerjanya yang dipakai dalam industri. Berikut ini adalah jenis-jenis viscometer berdasarkan prinsip kerjanya :
- Viscometer Celah sempit (Orifice Zahn Cup Viscometer)
- Viscometer Pipa kapiler (Capillary Viscometer)
- Viscometer Bola jatuh (Hoopler Falling Ball Viscometer)
- Viscometer Getaran (Vibration Viscometer)
- Viscometer Spindel / Rotor berputar (Rotational Viscometer)
Viscometer dengan prinsip kerja Bola jatuh, Spindle berputar, Getaran menghasilkan pengukuran Viskositas Dinamik (Dynamic Viscosity) di mana memerlukan faktor penggerak eksternal untuk menyebabkan cairan mengalir atau bergerak. Satuan Viskositas Dinamik dinyatakan dalam mPa.s (milli Pascal second) atau dalam cP (centi Poise).
Sedangan Viscometer model Celah sempit dan Pipa Kapiler untuk pengukuran Viskositas Kinematik (Kinematic Viscosity), dimana cairan bergerak semata-mata dikarenakan adanya gaya Inertia yang disebabkan oleh percepatan Gravitasi bumi dan massa cairan yang bersangkutan. Satuan viskositas kinematik adalah mm2/s atau cSt (centi Stokes). Kelemahan utama dari model viscometer ini adalah memiliki rentang ukur yang sangat terbatas, sehingga penggunaannya hanya terbatas pada industri tertentu saja.
Terdapat korelasi di antara keduanya, di mana nilai Viskositas Kinematik merupakan hasil bagi Viskositas Dinamik dengan density (massa jenis) cairan yang tersebut. Akan tetapi Formula tersebut hanya berlaku untuk jenis cairan Newtonian. Cairan Newtonian adalah golongan cairan yang nilai viskositasnya tidak dipengaruhi oleh besaran Shear Rate / Laju Geser (RPM, Bentuk geometri Spindle dan Wadahnya). Dengan bahasa mudahnya cairan Newtonian akan memiliki viskositas yang sama pada saat diam, maupun pada saat bergerak dengan kecepatan yang berbeda-beda. Di pihak lain ada cairan jenis Non-Newtonian, di mana tingkat kekentalan akan mengalami perubahan saat diam dan bergerak.
Jenis viscometer yang terakhir adalah Stormer. Viscometer jenis ini sebenarnya dalam jenis Rotational untuk aplikasi khusus, biasanya untuk industri Cat atau Tinta. Satuan viscometer Stormer dinyatakan dalam Kreb Unit (KU) atau Gram karena prinsip kerja viscometer jenis ini berdasarkan pada sebuah bandul pemberat yang akan memutar pedal pada kecepatan 200 RPM.
Definisi Viskositas
Viskositas atau kekentalan cairan adalah hambatan dari cairan tersebut untuk mengalir atau berubah bentuk ketika mendapatkan gaya dari luar. Di dalam cairan terdapat ikatan-ikatan molekul yang bersifat kohesif dan menyebabkan cairan cenderung menyatu dan tidak mudah bergerak. Semakin tinggi ikatan molekul semakin tinggi tingkat viskositasnya atau dalam bahasa praktis disebut cairan kental. Sebaliknya jika ikatan antar molekul renggang maka cairan semakin cair dan cenderung mudah bergerak, atau dalam bahasa sehari-hari disebut cairan encer. Jika ada cairan air dan shampo maka kita dapat mengatakan bahwa air lebih encer dibandingkan dengan shampo atau sebaliknya shampo lebih kental dibandingkan dengan air.
Besaran viskositas pada umumnya dinyatakan dalam satuan :
-
Pa.s (Pascal second) atau satuan turunannya mPa.s (milli Pascal second) untuk Viskositas Dinamik (Dynamic Viscosity). Sering juga dinyatakan dalam satuan cP (centi Poise) untuk menghormati penemunya seorang ilmuwan Perancis Jean Leonard Marie Poiseuille. Dimana 1 cP = 1 mPa.s
-
sedangkan untuk satuan Viskositas Kinematik (Kinematic Viscosity) dinyatakan dalam satuan mm2/s (mili meter square per second) atau dalam satuan cSt (centi Stokes) sebagai penghormatan terhadap ilmuwan Irlandia bernama Sir George Stokes. Dimana 1 cSt = 1 mm2/sec.
Prinsip Kerja Viscometer Brookfield
Pada bab ini akan kita bahas bagaimana prinsip kerja viscometer Brookfield dan hanya fokus pada jenis Viscometer dengan prinsip spindle yang berputar sebagaimana yang diproduksi oleh Brookfield. Pembahasan ini bersifat theoritis dan dapat Anda lewatkan jika hanya ingin pemahaman pada sisi praktisnya saja. Tetapi ada baiknya Anda baca untuk mendapatkan pemahaman lengkap tentang bagaimana pengukuran viskositas. Dalam pembahasan ini kita akan temukan istilah Shear Stress dan Shear Rate yang akan kita gunakan pada bab-bab berikutnya.
Berikut ini akan kita bahas bagian-bagian dan cara kerja jenis Viscometer yang menggunakan prinsip kerja Spindle berputar. Secara umum bagian-bagian utama terdiri dari :
- Spindle / Rotor
- Sensor Pegas
- Motor
- Jewelled Bearing/ Ball Bearing
- Display / Penampil hasil pengukuran
Diagram bagian Viscometer Brookfield type Dial Reading
Adapun penjelasan cara kerjanya adalah sebagai berikut :
- Sebuah Spindle/rotor dicelupkan ke dalam cairan yang akan diukur viskositas atau kekentalannya.
- Sebuah Motor dipasangkan di bagian atas untuk memutar Spindle
- Di antara Motor dengan Spindle terdapat sebuah pegas yang sangat sensitif dan terukur/terkalibrasi Nilai Torque-nya (Torsi / gaya Puntir)
- Untuk meminimalisir gaya gesek pada Pivot Support akibat beban yang disebabkan oleh berat Spindle maka shaft Spindle dipasang pada dudukan Pointer berbentuk lancip dan keras yang bertumpu pada Jewelled Bearing, sehingga pada saat Spindle tidak dicelupkan sample dapat bebas berputar tanpa hambatan gesekan sehingga %Torque bernilai nol %, yang berarti tidak ada simpangan pada pegas.
- Pada saat motor diputar dan spindle tidak ada sample maka putaran Motor dan Spindle akan berada dalam 1 Phase yang sama (berputar pada sudut yang sama). Sedangkan jika Spindle dicelupkan ke dalam cairan, maka akan terjadi penyimpangan sudut motor dengan Spindle yang disebabkan adanya gaya gesek antara Cairan dengan permukaan Spindle.
- Penyimpangan sudut putaran Motor dengan Spindle akan menyebabkan peregangan pada Pegas. Simpangan sudut berbanding lurus dengan Nilai %Torque pada pegas yang akan ditunjukkan oleh Jarum penunjuk atau berupa display Digital dalam Skala Torque ( 0 – 100%). Nilai Torque berbanding lurus dengan Nilai Viskositas cairan yang sedang diukur.
Lebih lanjut penjelasan model matematis pengukuran viskositas dapat dijelaskan pada gambar model Fluida viskositas berikut ini.
Model matematis perhitungan viskositas suatu cairan.
Suatu fluida/cairan digambarkan berupa lapisan-lapisan tipis yang saling bergesekan, dimana hambatan gesekan bergantung pada rapat molekul cairan yang bersangkutan. Sebuah Spindle berputar dengan kecepatan Linier/Tangensial V pada permukaannya, dicelupkan ke dalam wadah berisi Cairan. X adalah jarak antara permukaan Spindle dengan dinding wadah dan merupakan celah sempit dalam beberapa mili meter saja, sedangkan F adalah gaya yang diperlukan untuk menggerakkan cairan dengan luas permukaan A dan kecepatan V.
Berikut adalah praktek pengukuran Viskositas dengan menggunakan Spindle dengan bentuk geometri Coaxial Cylinder.
Nilai Viskositas () adalah hasil bagi Shear Stress dengan Shear Rate
Viscosity = Shear Stress/Shear Rate
Di mana :
- Shear Stress adalah gaya tangensial yang diperlukan oleh per satuan luas permukaan cairan untuk mengalir dengan kecepatan linier V.
- Shear Rate adalah Gradient alir antara kecepatan Linier permukaan Spindle dengan jarak antara permukaan Spindle dan permukaan Dinding wadah.
Perhatikan pada formula di atas terdapat beberapa variable yang mempengaruhi besaran Shear Rate, yaitu :
- N, kec. Putar Spindle (RPM)
- Rb, jari-jari Spindle
- Rc, jari-jari Wadah.
Kedepan akan kita ketahui bahwa ketiga variable tersebut berpengaruh terhadap nilai pengukuran viskositas untuk fluida jenis Non-Newtonian.
Cairan Jenis Newtonian vs Non-Newtonian
Sudah dijelaskan di depan bahwa nilai Viskositas merupakan hasil bagi Shear Stress terhadap Shear Rate. Pada faktanya terdapat 2 fenomena jika terjadi perubahan pada Shear Rate (RPM, Geometeri Spindle dan Wadah). Sebagai pengingat variable Shear Rate terdiri dari : Dimensi dan bentuk Geometri Spindle, Kec. Putar (RPM) dan Dimensi Wadah. Terhadap perubahan Shear Rate ini ada 2 fenomena cairan yang disebut : Newtonian dan Non-Newtonian. Pada cairan Newtonian tidak terjadi perubahan viskositas jika Shear Rate berubah, sedangkan pada cairan Non-Newtonian akan terjadi perubahan viskositasnya. Dengan kata lain viskositas cairan Non-Newtonian bergantung pada perubahan : RPM, Spindle dan Wadah yang berbeda.
Grafik korelasi Viskositas vs Shear Rate dan Shear Stress vs Shear Rate cairan Newtonian terlihat pada gambar di bawah ini, yang mana tidak terjadi perubahan viskositas jika Shear Rate berubah, yang berarti jika pengukuran menggunakan Spindle atau RPM yang berbeda tidak ada perubahan pada viskositasnya. Begitu pula jika wadahnya diganti. Pada grafik yang lain terlihat hubungan linier antara Shear Stress vs Shear Rate, artinya hasil bagi Shear Stress terhadap Shear Rate bernilai tunggal.
Berbeda dengan cairan Newtonian, pada cairan Non-Newtonian akan terjadi perubahan nilai viskositas jika Shear Rate berubah. Pada gambar di bawah contoh cairan Non-Newtonian Pseudoplastic. Terlihat perubahan viskositas semakin menurun jika Shear Rate dinaikkan. Hal ini terjadi jika kita mengukur viskositas dengan RPM yang lebih tinggi atau menggunakan Spindle yang lebih besar. Jenis cairan ini paling banyak kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin Anda dapat mencoba membuktikannya sendiri dengan viscometer yang Anda miliki.
Viskositas vs Shear Rate cairan Non-Newtonian Psedoplastic
Jenis cairan Non-Newtonian sendiri terdiri dari beberapa jenis selain Pseudoplastic, antara lain : Dilatant, Plastic, Thyxotropy, dan Rheopexy.
Point Penting :
Dari penjelasan pada Bab ini sudah kita ketahui bahwa cairan Newtonian tidak bergantung pada perubahan Shear Rate. Sedangkan cairan Non-Newtonian berubah nilai Viskositasnya jika Shear Rate berubah. Artinya nilai viskositas tidak berupa nilai tunggal pada sample yang sama, tetapi relatif terhadap nilai Shear Rate. Sedangkan nilai Shear Rate bergantung pada 3 faktor yaitu : RPM, Dimensi Spindle dan Wadah.
Jika demikian timbul pertanyaan, nilai viskositas mana yang harus diambil atau dianggap benar? Pada bab berikutnya akan kita temukan jawabannya.
Mengenal Berbagai Jenis / Type Viscometer Brookfield
Sebelum sampai pada bab bagaimana cara menggunakan viskometer Brookfield, marilah kita lihat lebih spesifik mempelajari terlebih dahulu beberapa model Viscometer yang ditawarkan oleh Brookfield. Sebagai perusahaan yang telah berpengalaman cukup lama sejak tahun 1940-an Brookfield memproduksi berbagai Model Viscometer untuk memenuhi berbagai kebutuhan pengukuran viskositas di industri dengan berbagai variasinya, mulai dari Viscometer pembacaan jarum (Dial Reading) hingga Viscometer Digital Touch Screen dengan berbagai fitur tambahan untuk mempermudah User. Sebagai gambaran Brookfield berdiri sejak 1930an.
Berikut ini model viscometer produksi Brookfield :
- Dial Reading Viscometer / sering disebut Viscometer Manual
- DVE Economy Digital
- DV1 Low Price Continuous Sensing
- DV2T Touch Screen – Programmable
- DVNExt Rheometer
- CAP 1000
- CAP 2000
- KU-3 Kreb Unit
- PVS Rheometer
- R/S Rheometer
Viscometer seri Dial Reading hingga DVNExt masing-masing memiliki 4 varian : LV, RV, HA dan HB. Untuk Seri DVNext terdapat varian CP (Cone and Plate). Perbedaan utama masing-masing varian terletak pada Nilai Torque Pegas/sensor, yang berdampak pada rentang pengukurannya. Berikut ini nilai Torque dalam mN.m ( mili Newton meter) masing-masing pegas pada posisi simpangan 100% (skala penuh).
Viscometer CAP 1000 dan CAP 2000 adalah viscometer aplikasi khusus untuk pengukuran High Shear Rate. Sesuai dengan standard ASTM D4287, ISO 2884, dan BS 3900. yang biasanya digunakan pada Industri : Paint, Coating, Tinta, dsb.
KU-3 merupakan viscometer khusus untuk Industri paint/coating, dimana hasil pengukuran dalam satuan : KU (Kreb Unit), gram atau cP (centi Poise).
PVS Rheometer juga digunakan khusus, biasa untuk industri pengeboran. Rheometer ini menghasilkan pengukuran pada low and high Shear Rate (0.05 – 1.000 RPM) dan high Pressure (1.000 psi).
R/S Rheometer memiliki fitur untuk kontrol Shear Rate dan Shear Stress serta memiliki range pengukuran yang sangat massive terlihat dari Torque (kekuatan sensor pegas) pada tabel di bawah ini.
Perihal Rheometer perlu pembahasan khusus tersendiri tidak dalam artikel ini. Selain untuk pengukuran viskositas, Rheometer juga untuk menganalisa sifat Rheology fluida. Salah satu contoh aplikasi Rheometer dapat Anda lihat di sini : Yield Stress and Modulus of Mayonnaise
Perhatikan kekuatan Torque pegas pada varian HB (Very High Viscosity) yang hanya 5.7496 mN.m, sedangkan untuk type R/S memiliki Torque maksimum hingga 200 mN.m, atau sekitar 35x kekuatan pegas varian HB (High Viscosity). Hal ini menunjukkan bahwa rentang ukur R/S Rheometer hampir 35x kali lipat rentang ukur type HB.
Secara umum pembagian rentang pengukuran masing-masing varian untuk Viscometer Brookfield dapat digolongkan sbb. :
- LV ( Low Viscosity), range : 1 – 6.000.000 cP
- RV (Regular Viscosity), range : 100 – 40.000.000 cP
- HA (High Viscosity), range : 200 – 80.000.000 cP
- HB (Very High Viscosity), range : 800 – 320.000.000 cP
Note :
- Range ukur masing-masing model viscometer tidak sama dikarenakan variasi pilihan RPM yang terbatas. Sebagai contoh Viscometer model : LVT (Dial reading) hanya memilki range pengukuran : 1 – 2.000.000 cP
- Range ukur rendah hingga 1 cP diperlukan Accessories UL Adapter. Dengan spindle standard bawaan rentang ukur terendah untuk varian LV : 15 cP.
Panduan Memilih Viscometer Brookfield
Dalam menentukan pilihan, apapun pilihan itu harus melewati suatu pertimbangan yang baik sehingga tidak menimbulkan kerugian atau kekecewaaan di kemudian hari karena salah PILIH. Begitupun dalam menentukan pembelian atau investasi berupa alat ukur Viscometer harus ada pertimbangan-pertimbangan yang matang sehingga nilai investasi sesuai dengan yang diharapkan.
Berikut ini akan kami bahas langkah-langkah pemilihan Viscometer yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Selain pertimbangan-pertimbangan yang bersifat teknis, tidak kalah penting pertimbangan non-teknis harus diperhitungkan. Apa saja yang perlu Anda pertimbangkan, berikut saran dari kami :
Faktor Teknis :
-
Range pengukuran viskositas sample.
Berapa kira-kira range pengukuran viskositas sample yang ada di perusahaan Anda. Apakah kecenderungan cair, kental atau sangat kental? Atau bervariasi? Dari tabel yang saya buat di bab sebelumnya Anda dapat menentukan pilihan varian mana yang tepat. Apakah LV, RV, HA atau HB?
-
Apakah diperlukan pengukuran suhu?
Jika pengukuran suhu sample diperlukan saat mengukur viskositas, maka Anda pilih viscometer yang memiliki pengukur suhu. Misalnya seri DV2T atau DV1 dengan tambahan Temperature Probe. Anda bisa juga mengukur suhu sendiri secara terpisah.
-
Apakah diperlukan pengaturan suhu sample?
Pengaturan suhu dengan pengukuran suhu berbeda. Jika diperlukan pengaturan suhu, maka perlu tambahan accessories pengatur suhu misalnya Waterbath atau Thermosel untuk pengaturan suhu tinggi hingga 300oC. Untuk waterbath tersedia model Waterbath dengan fasilitas Cooling hingga -20oC.
-
Apakah jumlah sample sedikit / terbatas ?
Pada beberapa Industri tertentu, misalnya : Industri Farmasi, Kosmetik, Bioteknologi jumlah sample sangat terbatas karena bernilai ekonomi tinggi. Maka diperlukan accessories Small Sample Adapter atau Viscometer type Cone/Plate untuk pengukurannya. Hanya diperlukan sekitar 1-10 ml saja untuk pengukuran viskositasnya. Sebagai gambaran jika menggunakan spindle Standard bawaan Viscometer diperlukan sekitar 200- 400 ml untuk pengukuran viskositas.
-
Apakah sample berjenis Non-Flowing?
Sample-sample jenis Non-Flowing tidak mengalir perlu di-handle khusus dengan Accessories Helipath Stand atau Vane Spindle. Cara gampang untuk memeriksa apakah sample berjenis Non-flowing adalah dengan mencolek permukaan sample dengan ujung pensil atau spatula, jika permukaan sample tetap meninggalkan jejak dan tidak rata kembali seperti semula, maka sample tersebut berjenis Non-Flowing.
-
Apakah Share Stress atau Shear Rate menjadi faktor pengukuran viskositas?
Beberapa industri mengukur viskositas dengan menentukan nilai Shear Rate atau Shear Stress tertentu, jika demikian maka Anda perlu investasi jenis RSX Rheometer. Rheometer jenis ini memiliki fitur untuk mengontrol nilai Shear Stress dan Shear Rate pada saat pengukurannya.
-
Apakah Anda memerlukan pengolahan data lebih lanjut?
Jika diperlukan pengolahan data hasil pengukuran lebih lanjut untuk tujuan Analisa atau membuat Report , maka diperlukan jenis viscometer yang dapat menyimpan data pada memorinya misalnya : Seri DV2T atau DVNext dan akan lebih baik lagi jika dengan tambahan Software sehingga Viscometer dapat langsung mengirimkan data ke PC.
Mengapa Memilih Viscometer Brookfield ?
Penulis memilih fokus untuk pembahasan Viscometer Brookfield dikarenakan saat ini merupakan alat ukur viskositas yang paling banyak beredar / digunakan oleh berbagai macam industri, baik industri : Farmasi, Food and Beverage, Cosmetics, Bahan baku, Bioteknologi, dsb.
Mengapa mereka memilih Brookfield? Jawaban pada pertanyaan ini bisa merujuk pada Bab sebelumnya tentang pembahasan Panduan Memilih Viscometer, antara lain :
-
Memiliki populasi yang sangat banyak. Bisa dikatakan Brookfield menguasai pangsa pasar pengguna Viscometer saat ini. Anda bisa lakukan survei kecil-kecilan dengan menanyakan Brand Viscometer dari teman-teman yang Anda kenal. Produk dengan jumlah populasi yang banyak membuktikan bahwa produk tersebut diterima oleh pengguna dengan tingkat kepuasan sangat baik.
-
Memiliki distributor resmi viscometer brookfield yang akan menjamin layanan purna-jual sehingga para pengguna alat tersebut tidak khawatir jika mengalami kendala.
-
Memiliki rentang pengukuran yang luas mulai dari : 1 cP hingga ratusan juta cP
-
Memiliki ragam fitur dan accesories pelengkap yang sangat variatif untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan. Misalnya :
-
Pengukuran viskositas sangat rendah hingga 1 cP
-
Pengukuran viskositas volume kecil < 5 ml
-
Pengukuran viskostas suhu tinggi hingga 300oC
-
Pengukuran Rheology dengan Shear Rate / Shear Stress terkontrol
-
Software pengolah data
-
dsb.
-
Salah dalam menentukan pilihan artinya mengambil resiko potensi masalah di masa akan datang. Pilihan yang tepat adalah poduk yang bagus dengan pelayanan purna-jual terjamin dan harga yang logis.
Gudang Stock Viscometer Brookfield
Jaminan Jasa Perbaikan Viscometer Brookfield dengan Teknisi berpengalaman
Cara Mengukur Viskositas Menggunakan Viscometer Brookfield
Penjelasan berikut ini hanya merupakan kaidah umum saja. Penjelasan lebih lengkap tentang cara pemakaian Brookfield Viscometer untuk masing-masing seri/model dapat dibaca pada Instruction Manual viscometer yang bersangkutan. Sebagai contoh berikut ini adalah langkah-langkah pengukuran viskositas mengacu pada Viscometer DV2TLV.
Bagian dan cara Kerja Viscometer Brookfield
Langkah-langkah cara pengukuran viskositas menggunakan Viscometer Brookfield :
-
Cek kelengkapan Viscometer
-
Rangkai sesuai dengan petunjuk masing-masing alat ybs.
-
Atur alat pada posisi sejajar/tidak miring dengan melihat Bubble Level Indicator. Jika belum level atur ketinggian kaki-kaki dengan memutar leveling screw.
-
Buka shipping cap
-
Hubungkan dengan power supply : 220 V / 50 Hz.
-
Nyalakan alat dan ikuti perintah di layar hingga proses Autozeo selesai.
Note : untuk viscometer seri DVE dan Dial Reading tidak ada proses Autozero.
-
Siapkan sample yang akan diukur dengan Low Form Beaker 600 ml (diameter 8.25 cm) dan letakkan pada posisinya.
Catatan : Wadah sample boleh diganti, yang terpenting Spindle dapat tercelup hingga batas celupan. Perubahan wadah akan mempengaruhi nilai pengukuran.
-
Celupkan spindle ke dalam sample dan hindarkan terjadi gelembung udara terjebak dalam sample.
-
Pasangkan spindle dengan cara tangan kiri memegang dan mengangkat coupling nut sementara tangan kanan memasangkan spindle dengan memutar ke kiri. Tujuan mengangkat Coupling nut untuk menghindarkan benturan pada Pivot Point. Pastikan motor dalam keadaan OFF.
-
Turunkan ketinggian posisi Viscometer pada Stand/Penyangga dengan memutar Knob hitam pengatur ketinggian pada Stand sebelah kanan sehingga Spindle tercelup ke dalam sample. Pastikan batas celupan spindle sesuai dengan tanda yang ada pada masing-masing spindle.
-
Pilih No. Spindle pada Viscometer sesuai dengan spindle yang terpasang. Catatan : Untuk Viscometer seri Dial Reading tidak ada fasilitas untuk memilih spindle. Hasil pengukuran secara manual didapatkan dari Tabel Faktor Pengali.
-
Pilih Speed (RPM)
Catatan : Cara pemilihan spindel dan RPM untuk sample yang tidak belum diketahui kisaran viskositasnya dilakukan dengan cara Trial and Error (coba-coba). Pilihan yang tepat akan menghasilkan %Torque antara : 10-100%. Jika %Torque kurang dari 10%, maka hasil pengukuran dianggap tidak valid, pilihan spindle atau RPM harus diganti. Jika %Torque > 100% maka hasil pengukuran Error (out of range). Dua aturan umum berikut ini akan membantu dalam proses coba-coba dalam memilih Spindle dan RPM.
a. Rentang ukur berbanding lurus dengan nomor Spindle.
b. Rentang ukur berbanding terbalik dengan kecepatan rotasi.
Dengan kata lain: untuk mengukur viskositas tinggi, pilih Nomor Spindle besar dan/atau kecepatan (RPM) rendah. Jika kombinasi spindel dan kecepatan yang dipilih menghasilkan pembacaan di atas 100%, kurangi kecepatan atau pilih spindel dengan nomor lebih besar. Pada fluida non-Newtonian dapat mengakibatkan nilai viskositas berbeda jika spindel dan/atau kecepatan diubah.
- Jalankan viscometer dengan menekan RUN atau Motor ON.
-
Catat hasil pengukuran yang tertampil pada Display viscometer. Untuk viscometer Dial Reading/Analog/Manual, nilai viskositas didapatkan dengan mengalikan %Torque yang tertampil pada skala dengan Faktor kali pada Tabel yang disediakan oleh alat tersebut.
Artikel selengkapnya tentang Definisi Viskositas, Cara Kerja Viscometer , Cara Mengukur Viskositas Dengan Menggunakan Viscometer Brookfield, Cara Kalibrasi Viscometer Brookfield dapat Anda download pada link berikut ini : “Panduan Pengukuran Viskositas dengan Menggunakan Viscometer Brookfield”.
Preventive dan Maintenance Viscometer Brookfield
Suatu alat ukur merupakan investasi yang perlu dijaga dan dipantau kondisinya sehingga mendapatkan hasil pengukuran yang akurat dan bertahan dalam waktu yang lama. Oleh karena itu tindakan preventive dan maintenance perlu dilakukan secara berkala. Hal-hal berikut perlu diperhatikan untuk menjaga alat pada kondisi optimum.
-
Kondisi Umum
-
-
Menjaga kebersihan alat
-
Terjaga suhu dan kelembaban alat sesuai dengan spesifikasinya
-
Tidak terkena matahari langsung
-
Terbebas dari Getaran yang berlebihan
-
-
Preventive and Maintenance
-
-
Pemasangan dan pelepasan Spindle dengan benar
-
Coupling ditahan dan diangkat
-
Jangan paksakan jika ulir tidak pas
-
-
Spindle tidak boleh bengkok (Jatuh, diketok-ketok saat pembersihan, terkena panas, dll)
-
Permukaan Spindle tidak boleh kasar, misalnya : tergesek-gesek spatula logam saat pembersihan. Gunakan spatula bahan kayu/plastik sebagai gantinya.
-
Hindarkan ujung Ulir Spindle kotor yang akan menyebabkan spindle sulit dilepaskan
-
Posisikan viscometer pada level / tidak miring sehingga letak dudukan Pivot Point tepat tidak bergeser.
-
-
Power Supply
-
-
Jaga power supply dalam kondisi stabil. Gunakan Voltage Regulator / Pengaman tegangan
-
-
Kalibrasi/ Verifikasi Secara Periodik
-
-
Lakukan Kalibrasi / Verifikasi akurasi alat secara periodik.
-
-
Jika alat menunjukkan indikasi bermasalah, kirimkan ke Workshop Distributor / Suppier resmi untuk perbaikan. Perhatikan cara pengiriman yang baik berikut ini.
-
-
Pasang Shipping cap. Jika shipping cap sudah tidak ada dapat digantikan dengan karet yang lentur dan dikaitkan antara Coupling nut dengan tangkai belakang unit Viscometer.
-
Masukkan koper dan packing dengan aman.
-
Cara Packing Viscometer Brookfield agar aman dari goncangan
Semoga artikel tentang cara menggunakan viscometer Brookfield ini dapat membantu teman-teman pengguna Viscometer untuk memahami bagaimana mengukur viskositas dengan benar. Jika ada pertanyaan atau diskusi dapat menghubungi kami : HP 0818-822-488 atau email mugi_tsp@yahoo.co.id
Artikel ini juga dapat Anda download melalui link berikut ini “Panduan Pengukuran Viskositas Menggunakan Viscometer Brookfield “